5 Gunung Api Paling Mematikan di Era Modern

Share on :
Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Mengelegar dahsyat seperti "trompet sangkakala", mungkin yang terlintas di benak orang-orang yang menjadi korban dari letusan gunung-gunung di bawah ini. Kerusakan dan korban jiwa yang ditimbulkan memang demikian luar biasanya. Bumi mengharu biru seketika itu. Ada masa yang dikenal sebagai "Tahun Tanpa Musim Panas" akibat erupsi yang ditimbulkannya. Dan tahukah? Kedua gunung berapi yang menyebabkan kondisi itu, terletak di negeri tercinta kita Indonesia. Berikut adalah 5 Letusan Gunung Paling Mematikan di Dunia:

1. Gunung Tambora, Indonesia (92.000 tewas)


Gunung Tambora adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa, Indonesia. Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km).

Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000-12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.

Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompei dari timur.

2. Gunung Krakatau, Indonesia (36.000 tewas)


Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah gunung Krakatau.  National Geographic mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8 penduduk bumi saat itu.

Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern. The Guiness Book of Records mencatat ledakan Anak Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu vulkanisnya mencapai 80 km. Benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru.

Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang, membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter. Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.

Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak (Serang) hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan, Ujung Kulon serta Sumatera Bagian selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung Arab yang jauhnya 7000 kilometer.


3. Gunung Vesuvius, Italia (33.000 tewas)


Gunung Vesuvius adalah satu-satunya gunung berapi aktif di Daratan Eropa yang terletak di sebelah timur Napoli, Italia. Pada tahun 79 M, letusan gunung ini menghancurkan kota Pompeii. Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia.

Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.

Gunung ini diperkirakan telah meletus beberapa kali dan saat ini dianggap sebagai salah satu gunung berapi yang paling berbahaya di dunia karena terdapat penduduk sebesar 3.000.000 orang yang tinggal di dekatnya, dengan kecenderungan mereka tinggal ke arah ledakan (Plinian) letusan.


4. Gunung Mont Pelee, Prancis (29.000 tewas)


Gunung Mont Pelee adalah sebuah gunung di Prancis yang meletus dan menghancurkan Kota St. Pierre beserta 30.000 warganya pada tahun 1902. Gunung berapi itu meletus pada pagi hari dan tercatat sebagai salah satu letusan gunung terbesar yang paling banyak menimbulkan korban jiwa dalam sejarah selain letusan Gunung Krakatau dan Tambora di Indonesia. St. Pierre adalah sebuah desa di Pulau Martinique dan kini menjadi daerah pariwisata.


5. Gunung Nevado del Ruiz, Kolombia (23.000 tewas)


Nevado del Ruiz adalah sebuah stratovolcano yang terletak di Kolombia. Gunung ini merupakan gunung yang terletak di bagian paling utara Sabuk vulkanik Andes dan terbentang sekitar 15 mil sebelah tenggara dari Manizales, dengan kota Armero di lembah dekat gunung ini. Nevado del Ruiz  adalah gunung tertinggi dan gunung yang terletak paling utara di Kolombia. Letusannya pada tahun 1985 memproduksi lahar yang mengubur kota dan menyebabkan kematian sebesar 23.000 orang. Peristiwa ini disebut tragedi Armero. Nevado del Ruiz disebut juga sebagai  "singa tidur" oleh penduduk setempat.

Itulah beberapa gunung api paling mematikan di era modern, sebenarnya ada beberapa gunung api maha dasyat yang terjadi ribuan tahun yang lalu contohnya Toba super volcano yang memusnahkan 70% umat manusia saat itu dan Mount Batur super vulcano yang menciptakan pulau bali, dan masih banyak lagi, mengapa tidak ada didaftar? alasan satu-satunya adalah  kelima gunung api inilah yang bisa dicatat oleh umat manusia, sedangkan sebelum-sebelumnya peradaban manusia belum terbentuk.

oh ya, satu-satunya super vulcano yang masih tersisa saat ini adalah "Yellow stone park" yang berada di amerika serikat, jika super vulcano itu meletus, kekuatannya hampir sama mematikan dengan Toba super vulcano yang meletus 30.000 tahun yang lalu, dan cukup untuk membelah amerika menjadi dua bagian.. hiii.. ngeri... kapan itu terjadi? no body knows..

sumber:
uniknya and apasih.com

taukahkamu 28 Jun, 2011


--
Source: http://www.apasih.com/2011/06/5-gunung-api-paling-mematikan-di-era.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

0 komentar on 5 Gunung Api Paling Mematikan di Era Modern :

Post a Comment and Don't Spam!

DAFTAR ISI