Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Terowongan bawah tanah di desa Cu Chi kini lebih dikenal sebgai tempat wisata sejarah yang menarik dan menantang. Namun, lorong bawah yang menjadi basis perjuangan milisi Vietcong dalam perang melawan Amerika Serikat (1959-1975) menyimpan sejumlah cerita kelam.
"Banyak turis yang lebih mengagumi kisah heroik para pejuang Vietcong bersama dengan pasukan Vietnam dalam berperang melawan Prancis dan Amerika yang membantu Vietnam Selatan. Namun, ada sejumlah kenangan pahit dan penderita yang dirasakan sekitar 10 ribu pejuang dan warga yang harus berpuluh tahun tinggal di lorong sempit dan gelap," kata Nhi Nguyen, seorang pemandu wisata di Kota Ho Chi Minh.
Satu kisah yang menyayat adalah pengorbanan seorang ibu bermarga Le yang terpaksa membunuh seorang anaknya yang baru lahir demi menyelamatkan nasib banyak orang di lorong bawah tanah. Nhi tidak tahu persis kapan kisah ini terjadi, tetapi peristiwa itu berlangsung saat Vietnam berperang melawan Amerika.
"Zaman perang, pemerintah meminta perempuan tidak berhubungan intim dengan pasangannya selama tinggal di terowongan. Namun, seorang perempuan simpatisan Vietcong waktu itu ternyata sudah mengandung," kata Nhi saat mengantar para turis asal Indonesia dari Kota Ho Chi Minh-populer disebut Saigon-menuju terowongan di desa Cu Chi, yang memakan waktu tempuh lebih dari dua jam.
"Ibu itu terpaksa melahirkan di ruang bawah tanah. Namun, selayaknya bayi yang baru lahir, anak malang itu menangis kencang. Ini sangat berbahaya," kata Nhi.
"Padahal tangis bayi itu bisa terdengar di atas permukaan tanah. Ini berisiko membuat pasukan Amerika mengetahui dan menyerang terowongan," lanjutguide yang cukup lancar berbahasa Indonesia itu.
Maka, ibu itu tidak ada cara lain menghentikan tangis anaknya selain membunuhnya. "Hidung bayi itu terus dia bekap sampai putranya tak bergerak lagi," ujar Nhi.
"Dia merasa sangat kehilangan atas kepergian putranya yang terpaksa dibunuh. Maka, setelah Vietnam bersatu dan merdeka pada 1975, ibu itu jiwanya terganggu lalu bunuh diri," kata Nhi yang terbawa oleh kisah itu hingga sempat berurai air mata.
"Masih banyak lagi kisah yang menggambarkan pengorbanan para warga bawah tanah. Banyak di antara mereka yang mati akibat sanitasi buruk dan wabah penyakit. Belum lagi, terkena gigitan binatang dan serangga beracun yang hidup di bawah tanah," kata Hung.
Selain itu, para warga juga terpaksa menggali terowongan baru yang lebih dalam untuk mencari sumber mata air. "Tindakan itu terpaksa mereka lakukan setelah Amerika merusak sungai Saigon dengan bom Napalm yang mencemari air," kata Hung.
Penanggung Jawab :
vivanews.com
sekarang telah hadir Let Us Study Versi Mobile untuk Study Holic
letusstudy01@gmail.com (Let Us Study) 02 Jul, 2011enclosure: application/xhtml+xml;charset=utf-8
--
Source: http://let-us-study.blogspot.com/2011/07/kisah-sedih-dari-sejarah-lorong-bawah.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar on Kisah Sedih dari Sejarah Lorong Bawah Tanah Chu Ci, Vietnam :
Post a Comment and Don't Spam!