Tapi sayangnya, kupu-kupu jantan tidak pernah peduli apakah kupu-kupu betina itu sudah pernah sekali kawin dan tidak ingin lagi berhubungan seks.
”Kupu-kupu jantan agresif sehingga bisa menyakiti lawan jenisnya yang cenderung lembut,” kata Jun-Ya Ide, kepala ilmuwan dan pecinta kupu-kupu dari Institut Teknologi Kureme di kota Fukuoka. ”Karena itu, menurut pengamatan sementara, kupu-kupu betina menutup sayapnya sebagai strategi menghindari pelecehan seksual dari kupu-kupu jantan yang agresif.”
Dengan menutup sayapnya, maka motif pada sayap kupu-kupu betina itu tidak terlihat sehingga tidak menarik perhatian kupu-kupu jantan. Kupu-kupu betina yang sudah tidak perawan itu langsung menutup sayapnya ketika ada kupu-kupu jantan yang datang mendekat.
Para ilmuwan menceritakan penemuan mereka ini dalam the Journal Ethology. Tapi, menurut Jun-Ya Ide, tidak semua kupu-kupu betina hanya ingin sekali melakukan hubungan seks dalam seumur hidup.
“Saya juga menemukan bahwa kupu-kupu betina cenderung tidak begitu sering menutup sayapnya bila kupu-kupu jenis lain mendekati mereka,” ujar Jun-Ya Ide. “Karena itu, saya berkesimpulan bahwa kupu-kupu betina yang tidak perlu berkembang biak akan menutup sayapnya untuk menyembunyikan diri mereka.”
0 komentar on Pelecehan Seksual Di Dunia Kupu-Kupu :
Post a Comment and Don't Spam!