Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
Di pasaran banyak ditemukan minuman ringan berlabel sugar-free alias bebas gula, seolah-olah jika diminum tidak akan bikin gemuk. Padahal pemanis buatan dalam minuman tersebut bisa membuatlingkar pinggang melebar 6 kali lebih cepat.
Konsumen sering terjebak dengan istilah-istilah sugar free, low calorie atau diet soda. Meski tidak menggunakan gula, minuman yang diberi label semacam itu tetap menggunakan pemanis buatan seperti aspartame sebagai pengganti gula sukrosa atau fruktosa.
Secara teori, pemanis buatan seperti aspartame memang mengandung kalori yang jauh lebih rendah dibanding gula biasa bahkan ada yang benar-benar bebas kalori. Namun dalam kaitannya dengan peningkatan berat badan, pemanis buatan tidak sepenuhnya aman.
Dalam penelitian terbaru yang dilakukan di University of Texas terungkap, orang-orang yang rutin mengonsumsi minuman kemasan berlabel bebas gula mengalami peningkatan berat badan lebih cepat, yakni 5-6 kali lipat. Penelitian ini melibatkan 474 orang selama 10 tahun.
Pada relawan yang mengonsumsi minuman bebas gula, lingkar pinggang mengalami peningkatan rata-rata 70 persen lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsinya. Peningkatan paling tinggi yang teramati mencapai 500-600 persen atau sekitar 6 kali lipat.
"Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa diet-soda dan minuman berpemanis buatan lainnya tidak sesehat yang digembar-gemborkan," ungkap sang peneliti, Prof Helen Hazuda seperti dikutip dari Telegraph.
Pemanis buatan diduga memang tidak secara langsung mempengaruhi berat badan. Namun diyakini, promosi bahwa pemanis buatan lebih sehat mendorong seseorang untuk merasa lebih aman sehingga terkadang melupakan diet yang sehat saat mengonsumsi makanan dan minuman lainnya.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9627982
Konsumen sering terjebak dengan istilah-istilah sugar free, low calorie atau diet soda. Meski tidak menggunakan gula, minuman yang diberi label semacam itu tetap menggunakan pemanis buatan seperti aspartame sebagai pengganti gula sukrosa atau fruktosa.
Secara teori, pemanis buatan seperti aspartame memang mengandung kalori yang jauh lebih rendah dibanding gula biasa bahkan ada yang benar-benar bebas kalori. Namun dalam kaitannya dengan peningkatan berat badan, pemanis buatan tidak sepenuhnya aman.
Dalam penelitian terbaru yang dilakukan di University of Texas terungkap, orang-orang yang rutin mengonsumsi minuman kemasan berlabel bebas gula mengalami peningkatan berat badan lebih cepat, yakni 5-6 kali lipat. Penelitian ini melibatkan 474 orang selama 10 tahun.
Pada relawan yang mengonsumsi minuman bebas gula, lingkar pinggang mengalami peningkatan rata-rata 70 persen lebih besar dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsinya. Peningkatan paling tinggi yang teramati mencapai 500-600 persen atau sekitar 6 kali lipat.
"Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa diet-soda dan minuman berpemanis buatan lainnya tidak sesehat yang digembar-gemborkan," ungkap sang peneliti, Prof Helen Hazuda seperti dikutip dari Telegraph.
Pemanis buatan diduga memang tidak secara langsung mempengaruhi berat badan. Namun diyakini, promosi bahwa pemanis buatan lebih sehat mendorong seseorang untuk merasa lebih aman sehingga terkadang melupakan diet yang sehat saat mengonsumsi makanan dan minuman lainnya.
sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9627982
Baim 24 Jul, 2011
--
Source: http://arekprambon.blogspot.com/2011/07/minuman-sugar-free-belum-tentu-tanpa.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar on Minuman ‘Sugar Free’ Belum Tentu Tanpa Gula :
Post a Comment and Don't Spam!